~sUaRa itu~
ku terjaga dari lamunan,
mimpiku menjadi serpihan-serpihan tak bermakna
ku dengar hanyalah suara itu
hatiku meronta bertanya mengapa
mengapa di saat ini
suara itu
dilontar mengalunkan lagu rindu
suara itu
dilontarkan mendendang lagu ceria
suara itu
ah!suara itu membuatkan ku rasa tidak keruan
suara itu
membuatkan ku tersenyum sendirian
Bisakah aku mengubat hatinya yang rawan
bisakah aku menampal lukanya yang dalam
bisakah aku memimpinnya ke jalan kebahagiaan
kami susuri bicara gembira
kami lalui ceritera tiada penghujung
di saat itu
tiada apa yang bisa menghalang
lontaran rasa yang tidak akan
dan tidak pernah berkesudahan
tatkala ini
biar jarak menghantui mata
biar jarak memisahkan tawa
namun di bayangan mata
terbayang cerianya dia bergelak ketawa
ku biarkan saat itu
ku biarkan dia menguasai suasana
agar
kegembiraan yang tidak mampu ku berikan kepadanya
menjafi miliknya biarpun seketika
Ku pohon dalam hati
akan ada jalan bahagia buatnya
ku berdoa kepada Yang Esa
akan ada ceria dalam hari-hari yang berlalu
ku tidak mungkin tahu
apa yang terbentang untuk hari esok
hanya harapan dan doa mengiringi
cita dan cinta
yang bersemi
meniti hari-hari yang tidak menentu
dalam diam
ku terkedu sebentar
menerima khabar yang tiada penghujung
aku tersedar dari lamunan
semua ini harus kuhentikan
Ku simpan khabar ini
dalam keluhan yang panjang
Tuhanku,
Kau berikanlah kami kekuatan
menempuh laluan berliku
Tuhanku
Kau berikanlah kami kegembiraan
biarpun hanya seketika
Tuhanku
Kau titipkanlah keredhaan Mu
mengiringi kami
moga hari ini
menjadi hari bahagia buatnya selamanya..
Apa-apa aje,
nurabadie
6.50 pagi
18 November 2009
P-212-B
ku terjaga dari lamunan,
mimpiku menjadi serpihan-serpihan tak bermakna
ku dengar hanyalah suara itu
hatiku meronta bertanya mengapa
mengapa di saat ini
suara itu
dilontar mengalunkan lagu rindu
suara itu
dilontarkan mendendang lagu ceria
suara itu
ah!suara itu membuatkan ku rasa tidak keruan
suara itu
membuatkan ku tersenyum sendirian
Bisakah aku mengubat hatinya yang rawan
bisakah aku menampal lukanya yang dalam
bisakah aku memimpinnya ke jalan kebahagiaan
kami susuri bicara gembira
kami lalui ceritera tiada penghujung
di saat itu
tiada apa yang bisa menghalang
lontaran rasa yang tidak akan
dan tidak pernah berkesudahan
tatkala ini
biar jarak menghantui mata
biar jarak memisahkan tawa
namun di bayangan mata
terbayang cerianya dia bergelak ketawa
ku biarkan saat itu
ku biarkan dia menguasai suasana
agar
kegembiraan yang tidak mampu ku berikan kepadanya
menjafi miliknya biarpun seketika
Ku pohon dalam hati
akan ada jalan bahagia buatnya
ku berdoa kepada Yang Esa
akan ada ceria dalam hari-hari yang berlalu
ku tidak mungkin tahu
apa yang terbentang untuk hari esok
hanya harapan dan doa mengiringi
cita dan cinta
yang bersemi
meniti hari-hari yang tidak menentu
dalam diam
ku terkedu sebentar
menerima khabar yang tiada penghujung
aku tersedar dari lamunan
semua ini harus kuhentikan
Ku simpan khabar ini
dalam keluhan yang panjang
Tuhanku,
Kau berikanlah kami kekuatan
menempuh laluan berliku
Tuhanku
Kau berikanlah kami kegembiraan
biarpun hanya seketika
Tuhanku
Kau titipkanlah keredhaan Mu
mengiringi kami
moga hari ini
menjadi hari bahagia buatnya selamanya..
Apa-apa aje,
nurabadie
6.50 pagi
18 November 2009
P-212-B
0 comments:
Post a Comment